Senin, 12 Juni 2017

Laporan Hasil Kunjungan Perpustakaan UIN Sumatra Utara




LAPORAN KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA


DISUSUN OLEH:
DOLI RAMADHAN
NIM : 0705163027




Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu : Dr. Ja’far, M.A
Program Studi : Fisika 1
Semester : II



Fakultas Sains Dan Teknologi
UIN SUMATERA UTARA
2017










Menginventarisir Referensi Akhlak Tasawuf

  1. Aktualisasi Ajaran Tarekat Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Naqsyabandi. Siregar, Hidayat. 2009: Citapustaka Media Perintis
  2. Aliran/Faham Keagamaan Dan Sufisme Perkotaan. Nuh, Nuhrison M. 2009:Puslitbang Kehidupan Keagaman
  3. Antara Sufisme Dan Syari’ah . Anshari, Muhammad Abdul Haq. 1993: PT.RajaGrafindo Persada
  4. Bisnis Kaum Sufi. Radjasa Mu’Tasim & Abdul Munir Mulkhan. 1998: Pustaka Pelajar
  5. Dialog Antara Tasawuf Dan Psikologi. Hasyim Muhammad. 2002: Pustaka Pelajar
  6. Dunia Spritual Kaum Sufi. Netton, Ian Richard. 2001: PT RajaGrafindo Persada
  7. Hakikat Tarikat Naqsyabandiah. Said, Fuad H.A. 1996: PT. Al-Husna Zikra
  8. Ilmu Dalam Persepektif Tasawuf Al-Ghazali . Al-Baqir, Muhammad. 1996: Penerbit Karisma
  9. Jalan Sufi .Shah, Idries. 1968: PT.Dunia Pustaka Jaya
  10. Kunci Memasuki Dunia Tasawuf .Armstrong, Amatullah. 1996 : Penebit Mizan
  11. Mengenal Allah Suatu Studi Mengenai Ajaran Tasawuf. Samad, Abdus. 1985: Bulan Bintang
  12. Mengenal Dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia . Mulyati,Sri. 2004: Prenada Media
  13. Melacak Pemikiran Tasawuf di Nusantara. Solihin, M. 2005: PT.RajaGrafindo Persada
  14. Menyelami Lubuk Tasawuf. Kartanegara, Mulyadhi. 2006: Erlangga
  15. Pemikiran Sufisme Di Bawah Bayang-Bayang Fatamorgana. Abdurrahman Abdul Khaliq & Ihsan Ilahi Zhahir. 2000: Penerbit Hmzah
  16. Pengantar Ilmu Tasawuf. Zakiah Daradjat, Dkk. 1982: Institut Agama Islam Negeri
  17. Sufi Perkotaan (Menguak Feomena Spiritualitas Di Tengah Kehidupan Modern) Muh. Adlin Sila, Dkk. 2007: Balai Penelitian Dan Pengembangan Agama
  18. Sufisme Dan Penyempurnaan Diri. Arasteh, A.Reza. 2002. PT. Raja Grafindo Persada
  19. Syiah Dan Tarekat Sufi (Terjemahan). Akaha, Abduh Zulfidar. 2013: Pustaka Al-Kautsar
  20. Tangklukan, Abangan, Dan Tarekat. Mufid, Ahmad Syafi’i. 2006: Yayasan Obor Indonesia
  21. Tarekat Doktrin Dan Sejarah. Siregar, Hidayat. 2008: Citapustaka Media Perintis
  22. Tarekat Naqsyabandiyah DI Indonesia. Bruinessen, Martin Van. 1992: Penerbit Mizan
  23. Tarekat Syattariyah Di Minangkabau. Fathurahman, Orman . 2003: Praneda Media
  24. Tariqat Sanusiyyah (Penggerak Pembaharuan Islam). Ziadeh, Nicola A. 2001: PT Raja Grafindo Persada
  25. Tasawuf Dalam Al-Qur’an. Din, Mir Valiu. 1987: Pustaka Firdaus
  26. Tasawuf Dulu Dan Sekarang. Nasr, Sayyid Husein. 1994: Pustaka Firdaus
  27. Tasawuf Irfani (Tutup Nasut Buka Lahut). Tamrin, Dahlan. 2010: UIN – MALIKI PRESS (Anggota IKAPI)
  28. Tasawuf Mendamaikan Dunia. Muhayyadin, Bawa. 1997: Pustaka Hidayah
  29. Tasawuf Menguak Cinta Ilahiah. Budiman, A. Nashir. 1993 :PT. Raja Grafindo Persada
  30. Tasawuf Modren.Hamka. 1990: Pustaka Panjimas
  31. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial. Siroj, Said Aqil. 2006: Yayasan KHAS
  32. Tasawuf Untuk Kita Semua. Gulen, Muhammad Fethullah 2013 . Republika Penerbit
Jumlah Buku   : 32 Buku
Perpustakaan   : UINSU

Resensi 1: Tasawuf sebagai Kritik Sosial oleh : Dr. K.H. Said Aqil Siroj2.
Resensi 2: Tasawuf untuk kita semua : Muhammad Fetullah Gulen


Resensi judul 1
Judul buku : Tasawuf sebagai Kritik Sosial
Penulis : Dr. K.H. Said Aqil Siroj
Penerbit : Yayasan KHAS
Tahun terbit: 2006

Sinopsis
Di Indonesia, organisasi-organisasi kemasyrakatan Islam semacam NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah, dua organisasi Islam terbesar di Tanah air, menjadikan prinsip tawassuth, tawazun, I’tidal, dan tasamuh ini sebagai landasan etiksosialnya. Dengan demikian, persoalan-persoalan apapun yang dihadapi, baik agama maupun sosial politik, selalu didasarkan pada landasan etis “jalan tengah” atau “moderasi”ini.Tentu pada masa sekarang, banyak anak muda yang gandrung mengkritik paraulama dan mengbaikan tradisi. Namun, harap dicamkan bahwa sumbangan dan jasamereka janganlah diabaikan. Itulah yang harus kita hargai. Dan, kita bisa mengambil pelajaran dari Spanyol.Ketika Islam membangun peradaban di wilayah yang dulu dikenal denganAndalusia, sejarah menorehkan tinta emas tentang pencapaian yang diraih para ulamadan cendekiawan dari berbagai kalangan penganut agama. Namun, spanyol menghapussemua jejak peradaban itu dan meruntuhkannya. Warisan para ulama di bumi hanguskan dan umat Islam pun diusir dari sana. Dan yang tersisa kemudian adalah ketertinggalanSpanyol dibandingkan Negara-negara Eropa modern lainnya.Jadi, perdaban dan kebudayaan, tsaqafah  dan hadlarah, akan terbangun darimanusia-manusia yang aktif dan produktif. Dan di situlah hikmah manusia diciptakan.Dia akan belajar, mencari, serta memetik pelajaran dan kebenaran dari manapunasalnya. Ini ibarat orang yang sedang menyetir mobil. Supaya berjalan lancer danmulus, seimbang dan stabil, dia harus melihat kanan dan kiri, depan dan belakang.Kalau tidak demikian misalnya melihat ke belakang saja, tanpa menoleh ke yang lain,tenti ia akan menggangu para pengguna jalan lainnya yang berada di depannya. Danyang rusak kemudian adalah keseimbangan dan situasi harmonis dijalanan.
.

Resensi judul 2
       Judul Buku      :  Tasawuf Untuk Kita Semua
Pengarang       :  Muhammad Fethullah Gulen
Penerbit           :  Republika
Tahun Terbit    :  2013


 Sinopsis
            Bagi manusia, kalbu bukan saja istimewa tapi juga penting. Istimewa karena interaksi Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan manusia terjadi didalam kalbu. Penting karena kebaikan seluruh anggota badan manusia bergantung pada baik tidaknya kalbu. Karenanya, setiap diri kita berkewajiban menjaga kalbu agar tetap dalam fitrahnya. Salah satu jalan yang bisa kita tempuh untuk memelihara sekaligus meningkatkan kemampuan kalbu adalah tasawuf.
            Dibuku ini jalan tasawuf dijelaskan penulisnya melalui istilah-istilah yang berlaku dalam praktik sehari-hari para pelaku tasawuf, seperti : Taubah, muhasabah, tafakur, khalwat, khauf, wara’, taslim, dan yang lainnya. Penjelasannya didasarkan pada pengalaman penulisnya dan pengalaman orang-orang mulia yang menempuh jalan yang sama dari kalangan sufi-sufi besar yang tetap berpegang teguh pada kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam. Dengan pendekatan ini, pembaca bisa menemukan potret hakiki dari tasawuf seperti apa adanya. Dan, dengan cara ini pula siapapun diri kita bisa memahami tasawuf dengan sangat mudah.
            Setiap kita memiliki kalbu. Setiap kita mempunyai kesempatan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan kalbunya. Dan, setiap kita diberi kemampuan untuk mengupayakannya. Pertanyaan besarnya adalah mau atau tidak kita menjalankannya. Dan buku ini bisa menjadi bekal awal bagi kita menapaki bukit-bukit zamrud kalbu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar